BerandaNEWSNASIONALPrabowo Tegas: “Saya Tidak Otoriter, Tapi Tidak Akan Lembek Lawan Narkoba!”

Prabowo Tegas: “Saya Tidak Otoriter, Tapi Tidak Akan Lembek Lawan Narkoba!”

AKTUALINFO | JAKARTA — Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan perang total terhadap narkoba dalam acara pemusnahan 214,48 ton barang bukti narkotika hasil pengungkapan kasus setahun terakhir di Mabes Polri, Kamis (30/10/2025). Di hadapan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan jajaran Polri, Prabowo menyampaikan pesan keras dan instruksi langsung, yakni tidak ada kompromi dalam pemberantasan narkoba, penyelundupan, dan judi online.

“Saya minta Kapolri, tiga hal yang harus dipimpin langsung: pemberantasan narkoba, penyelundupan, dan judi online,” tegas Prabowo.

Ia menilai narkoba adalah musuh utama bangsa yang merusak masa depan generasi muda. Total barang bukti senilai Rp29,37 triliun itu, kata Prabowo, jika tidak disita, bisa mengedarkan racun bagi 629 juta orang, lebih dari dua kali jumlah penduduk Indonesia.

“Bayangkan, hampir dua kali bangsa kita. Itu kehancuran,” ujarnya tegas.

Perintah Tegas: Polri dan TNI Harus Satu Tim

Prabowo mengingatkan bahwa perang melawan narkoba tak bisa dilakukan sendiri. Ia memerintahkan agar Polri bersinergi penuh dengan TNI, Bea Cukai, Kejaksaan, dan seluruh lembaga negara.

“Polisi harus lebih sigap, kompak. Jangan ego sektoral. Jangan loyalitas korps berlebihan. Kita satu korps: merah putih, korps NKRI,” tegasnya.

Presiden juga mengungkap bahwa modus kartel narkoba kini makin berbahaya.

“Sekarang kartel narkoba sudah punya kapal selam sendiri,” ungkapnya.

Dongkol Dituduh Otoriter, Prabowo: ‘Saya Catat, Tapi Jangan Benci’

Dalam kesempatan yang sama, Prabowo menyinggung tudingan publik yang menyebut dirinya otoriter. Ia mengaku sering menonton podcast yang mengkritiknya sebelum tidur malam.

“Saya suka buka podcast-podcast itu. Kadang dongkol juga, tapi saya catat. Saya jadikan bahan introspeksi,” ujarnya.

Prabowo menegaskan, seorang pemimpin harus siap dikritik namun tidak boleh menyimpan rasa sakit hati.

“Dalam pengabdian kepada bangsa, tidak boleh diikuti rasa sakit hati. Jangan,” katanya dengan nada reflektif.

Pesan Persatuan: Hentikan Kebencian, Bangun Indonesia

Di akhir pidatonya, Prabowo mengingatkan pentingnya persatuan nasional setelah kontestasi politik. Menurutnya, energi bangsa tidak boleh habis untuk konflik, tetapi harus diarahkan pada kesejahteraan rakyat.

“Jangan teruskan kebencian dan kecurigaan. Rakyat butuh pekerjaan dan penghasilan yang lebih baik,” ujarnya.

Prabowo menutup pidatonya dengan pesan moral yang menggema: Indonesia hanya akan maju bila semua elemen bersatu, bukan saling curiga. (**)

RELATED ARTICLES

POPULER